welcometo my site


kita sudah merasakan cinta jauh sebelum qta mampu mengucapkannya, namun terkadang kita lupa hal itu. yuu share cinta kita pada dunia kawaan,,, semangaat semoga blog saya memberikan banyak cinta untuk mu :)

Jumat, 04 November 2011

problem solving

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................           i
DAFTAR ISI ............................................................................................            ii
A.   PENDAHULUAN ……………………………………………….     1
B.   PENGERTIAN MASALAH………………………………….           2
a.    Metode pemecahan masalah (problem solving) …………         3
b.    keunggulan metode problem solving ………………………       3
c.    Kelemahan metode problem solving ………………………        3
C.   TEKNIK PEMECAHAN MASALAH…………………………...      4

a.     Dua pendekatan dalam melihat suatu masalah………       12

D.   CONTOH KASUS………………………………………………..    15
E.   KESIMPULAN……………………………………………………..  17
F.    DAFTAR PUSTAKA………………………………………………. 18

A.  PENDAHULUAN
Masalah dalam hidup manusia silih berganti. Sehingga ketika kita menghadapi masalah mungkin kita ingi menghindarinya. Sebagai orang percaya bukan berarti kita akan lepas dari masalah. Saat kita menghadapi permasalahan tersebut kita harus selalu memandang masalah sebagai sebuah lompatan untuk kita boleh semakin naik dalam tingkatan iman.
Jangan memandang masalah hanya sebagai suatu penderitaan. Dengan demikian kita dan kita harus dapat bersyukur dalam segala hal. Kemudian kita harus menyadari bahwa Tuhan ingin membawa kita lebih dekat lagi dengan Dia dan mengajarkan kepada kita untuk selalu mengandalkan Dia.
Masalah-masalah itu jugalah yang akan memberikan hidup kita ini penuh dengan warana-warni kehidupan. Anggap saja kehidupan ini sebuah lukisan, lebih memilih manakah antara lukisan yang diwarnai dengan warana polos, atau lukisan yang dipenuhi oleh warna-warna. Sehingga nampak lebih indah. Oleh karenanya jagan sekali-kali berputus asa dalam mengahadapi sebuah tantangan hidup, memang terkdang kita juga merasa sangat terhimpit oleh datangnya masalh itu tapi percayalah bahawa ” Tuhan tidak akan memberikan masalah, yang melewati batas kemampuan hambanya”, jadi percayalah bahwa tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan. Dalam menghadapi masalah juga diperlukan sekali adanya kepercayaan diri yang lebih, percayalah maslah yang sedang menimpa kehidupan kita akan memberikan sebuah hikmah yang tak ternilai harganya untuk menjalani hidup ini


B.  PENGERTIAN MASALAH

Masalah itu sebenarnya apa sih?

Salah satu prinsip produktif yg dianut oleh para pemikir kreatif adalah bahwa (hampir) setiap pertanyaan mustinya punya lebih dari satu jawaban benar dan setiap masalah juga mustinya punya lebih dari satu solusi. Oleh karena itu, disini penulis mencoba mengulas beberapa definisi masalah:
1.         Masalah adalah sebuah kesempatan untuk berkembang.
Sebuah masalah bisa merupakan sebuah tendangan peluang, kesempatan untuk keluar dari stagnan, kebosanan untuk membuat suatu kondisi jadi lebih baik. Masalah itu tidaklah harus merupakan akibat dari kejadian buruk atau faktor eksternal. Setiap pencerahan baru di mana manusia melihat peluang pengembangan atau perbaikan akan menjadi “masalah” baginya untuk dipecahkan. Inilah kenapa kebanyakan para pemikir kreatif adalah para “pencari masalah” dan bukannya “penghindar dari masalah.”Mengembangkan mentalitas positif terhadap masalah bisa membuat kita jadi lebih bahagia, waras, dan juga percaya diri. Maka latihlah sikap mental antusias dan bersemangat dalam menghadapi masalah dengan  adanya ruang pengembangan yg bisa kita temukan, dan kita  pasti akan merasa puas dengan  hasil yang  didapat dari mentalitas positif ini.
2.         Masalah adalah perbedaan antara kondisi sekarang dan kondisi yang diharapkan.
Sebuah masalah bisa muncul berkat adanya pengetahuan atau pemikiran baru. Ketika kita tahu di mana posisi kita  sekarang dan ke mana kita hendak menuju, maka kita sudah punya sebuah masalah terkait bagaimana agar kita bisa sampai pada tujuan yang kita harapkan. Bentuk pemecahannya sendiri bisa dan sebaiknya dibikin menyenangkan dan seru dengan beragam jalur solusi yg bisa kita pilih di sana. Yang jelas, ketika kita sudah bisa mengidentifikasi adanya beda antara apa yang kita punya dan apa – apa  yang kita sebenarnya inginkan, maka kita berarti sudah bisa mendefinisikan masalah dan juga telah punya arahan untuk meraih sasaran kita.
3.  Masalah adalah hasil dari kesadaran bahwa kondisi yg sekarang terjadi belumlah sempurna dan keyakinan bahwa masa depan bisa dibuat jadi lebih baik.
Bukankah menarik bila apa yg dinamakan “harapan” ternyata bisa melahirkan “masalah”. Keyakinan bahwa harapan kita bisa tercapai akan membuat kita memiliki sasaran untuk masa depan yg lebih baik. Harapan kita  membuat diri kita merasa tertantang, dan tantangan semacam ini juga layak juga disebut sebagai masalah.
a.     Metode pemecahan masalah (problem solving)
adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
  1. keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
  1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
  2. Berpikir dan bertindak kreatif.
  3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
  4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
  5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
  6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
  7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
  1. Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:
  1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
  2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.
3.    Jika hendak menangani persoalan yang eksis dalam jangka waktu panjang ini, kita sering kali mengusulkan kepada klien untuk menggunakan seperangkat metode sistematis untuk direnungkan, metode perenungan ini disebut Problem

C.  TEKNIK PEMECAHAN MASALAH

Solving Technique (Teknik Pemecahan Masalah).
Problem Solving Technique mempunyai alur proses tertentu dan langkah penyelesaian, ia bisa mendorong anda menggunakan semacam metode cermat untuk mempertimbangkan masalah, juga bisa memaksa anda menggunakan sudut pandang berbeda dan cara bertindak luwes dan adaptif dalam memikirkan permasalahan.

Dibawah ini adalah langkah-langkah penting itu:

1.    Menemukan permasalahannya, menyampaikan masalah secara singkat dan jelas akan semakin baik. Langkah pertama menekankan bahwa anda harus membahas permasalahan yang ditemui sekarang, semakin sederhana dan semakin jelas makin baik.
Sebagai contoh, ketika anda menghadapi permasalahan hubungan antar manusia, bisa memetik keluar masalahnya, seperti “saya dikucilkan oleh teman sekelas tertentu”, inilah yang disebut penuturan singkat dan jelas, dengan begitu juga lebih mudah ditangani, tetapi jikalau anda menyatakan “hubungan antar manusia saya tidak baik”, ini terlihat agak lebih kosong, kabur, bisa membuat langkah penyelesaian selanjutnya sulit dilaksanakan.  
2.    Mencari berbagai metode penyelesaian yang memungkinkan. 

Apabila anda dikucilkan oleh sebagian teman sekelas, sedangkan anda ingin menyelesaikan masalah ini, tentu saja bisa memikirkan berbagai cara penyelesaian. Misalnya saja, mengundang teman sekelas lainnya membantu anda tampil berkomunikasi, dengan proaktif memancarkan niat baik, mengajak guru berbicara dan tidak menghiraukan mereka dan lain sebagainya. Apabila anda berpikir dengan seksama, bisa saja memikirkan ba-nyak cara penyelesaian.
3.    Pertimbangkan setiap cara penyelesaian pragmatis dan dampaknya.  
Ketika sesudah anda mengemukakan berbagai metode penyelesaian yang memungkinkan, harus satu persatu menganalisa sifat  pragmatis dan dampak dari metode tersebut. 
Misalnya, jikalau anda ingin mencari teman sekelas lainnya untuk membantu anda berkomunikasi, adakah situasi yang bisa menimbulkan kekeliruan penyampaian?  Bisakah pihak lain merasakan ketidak-tulusan anda?  Apabila anda proaktif memancarkan kebajikan, bisakah pihak lain sama sekali tak menghiraukannya? Apabila mereka tidak bereaksi, maka anda harus bagaimana?
4.    Pilih salah satu metode penyelesaian
Ketika anda sudah menganalisa berbagai kelebihan dan kekurangan metode-metode tertentu, sudah harus memilih sebuah cara penyelesaian untuk dilaksanakan.
5.    Langkah penyelesaian  yang kongkret. 
Ketika sesudah anda telah memutuskan salah satu cara pelaksanaan, maka harus merencanakan langkah pelaksanaan dengan cermat. Kemungkinan anda di dalam proses penetapan perencanaan pelaksanaan melihat sebagian point kesulitan, waktu itu anda boleh menyelesaikannya sebelum kesulitan terjadi.  
6.    Pelaksanaan metode penyelesaian tersebut 
7.     Menilai proses penyelesaian masalah secara keseluruhan, pikirkan dengan seksama apakah masih ada yang perlu dirombak, dan tentukan tingkatan nilai 1 hingga 10, untuk melakukan penilaian terhadap tingkatan yang dicapai diri sendiri. 
Pada akhirnya langkah ini adalah digunakan untuk menilai efektifitas pelaksanaan diri. Jikalau rencana telah dilaksanakan dengan sukses, yang bersangkutan bisa berubah menjadi lebih percaya diri, juga rela menerjuni cara penyelesaian perenungan permasalahan yang lebih banyak. Meski rencana dan pelaksanaan telah gagal, yang bersangkutan bisa mempelajari hikmah dari dalam proses introspeksinya.
Di dalam berbagi pengalaman yang diikuti, dengan mendalam merasakan banyak orang jarang sekali merenungkan kegundahan hatinya, penulis percaya, asalkan semua orang mengeluarkan sepertiga dari waktu membaca atau jam kerja untuk merenung/berefleksi, pasti terjadi taraf perombakan sangat besar pada masalah anda. 
Ruang psikoterapi 
Kiat penyelesaian masalah memiliki proses tetap dan langkah-langkah, ia bisa memaksa anda dengan sebuah cara seksama untuk merenungkan permasalahan, juga bisa memaksa anda menggunakan sudut pandang berbeda dan cara bertindak luwes dan adaptif untuk mempertimbangkan permasalahan.
Cari sebuah hal yang dewasa ini membuat anda risau, menggunakan langkah penyelesaian persoalan untuk direnungkan. Anda bakal menemukan, metode penyelesaian problema ternyata ada begitu banyak, sedangkan sudut pandang perenungan persoalan ternyata juga demikian banyak. 
Dalam referensi lain dikatakan Ada tujuh langkah utama untuk mengikuti ketika mencoba untuk memecahkan masalah. Langkah-langkah adalah sebagai berikut:
1.  Mendefinisikan dan Identifikasi Masalah
Langkah pertama adalah penting.. Hal ini penting bagi setiap anggota kelompok untuk secara jelas memahami masalah sehingga semua energi akan difokuskan pada arah yang sama Cara yang baik untuk mendefinisikan masalah ini adalah untuk menulis pernyataan singkat yang merangkum masalah, dan tuliskan di mana Anda ingin menjadi setelah masalah telah diatasi. itu. tujuannya adalah untuk mendapatkan banyak informasi tentang masalah mungkin Ini dapat membantu untuk membagi gejala masalah dalam dan lembut data yang nyata. Termasuk: Fakta, statistik, tujuan, faktor waktu, sejarah Data Soft Termasuk: Perasaan, pendapat, faktor manusia, sikap, frustrasi, konflik kepribadian, perilaku, desas-desus, intuisi
Langkah ini mungkin tidak selalu menyenangkan, tapi setelah "ventilasi" peserta kelompok mungkin merasa bahwa udara akhirnya dihapus dan anggota dapat lebih rasional dan kooperatif.
Kadang-kadang informasi perlu dikumpulkan melalui berbagai perangkat untuk mendefinisikan masalah. Perangkat ini mungkin termasuk: Wawancara, statistik, kuesioner, eksperimen teknis, periksa lembaran, brainstorming dan kelompok fokus.
Ketika mendefinisikan masalah, tanyakan sebagai berikut:
  • Apakah masalah lain obyektif hanya menggunakan fakta-fakta?
  • Apakah ruang lingkup masalah yang cukup terbatas untuk kelompok untuk menangani?
  • Apakah semua orang yang membacanya memahami makna yang sama dari masalah?
  • Apakah pernyataan ini termasuk "menyebabkan tersirat" atau "solusi tersirat?"
  • Apakah yang diinginkan negara "" telah dijelaskan dalam istilah terukur?
  • Apakah Anda memiliki target waktu diidentifikasi?
 
2.  . Menganalisis Masalah
Pada tahap ini pemecahan masalah, pertanyaan harus diajukan dan informasi yang dikumpulkan dan disaring.. Jangan membuat kesalahan dengan berasumsi Anda tahu apa yang menyebabkan masalah tanpa upaya untuk mengusut tuntas masalah yang telah Anda tetapkan Cobalah untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang, tidak hanya bagaimana hal itu mempengaruhi Anda. Pikirkan tentang bagaimana masalah ini mempengaruhi orang lain.. Hal ini penting untuk beberapa menghabiskan waktu meneliti masalah Pergi ke perpustakaan atau mengembangkan sebuah survei untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan.
Pertanyaan untuk Tanya Ketika Menganalisis Masalah:
  • Apa sejarah dari masalah? Berapa lama itu ada?
  • Seberapa serius masalahnya?
  • Apa saja penyebab dari masalah?
  • Apa saja efek dari masalah?
  • Apa saja gejala dari masalah?
  • Metode apa tidak kelompok telah memiliki untuk menghadapi masalah?
  • Apa keterbatasan metode tersebut?
  • Berapa banyak yang kebebasan kelompok telah mengumpulkan informasi dan berusaha memecahkan masalah?
  • Apa hambatan menjaga kelompok dari mencapai tujuan?
  • Dapat masalah dibagi menjadi masalah sub untuk definisi dan analisis?
3.   Identifikasi Kemungkinan Solusi
Mengidentifikasi kemungkinan solusi untuk masalah ini kadang-kadang disebut sebagai menemukan "Opsional Solusi" karena tujuannya adalah untuk melengkapi daftar semua alternatif yang mungkin untuk masalah tersebut. Menggunakan berbagai teknik kreatif, peserta kelompok membuat daftar ekstensif solusi yang mungkin. Menanyakan setiap anggota kelompok untuk input memastikan bahwa semua sudut pandang akan dipertimbangkan.. itu Ketika kelompok setuju bahwa setiap tindakan dalam daftar akan dipertimbangkan, mereka akan merasa langsung beberapa kepemilikan dalam proses pengambilan keputusan ini dapat membantu menempatkan kelompok dalam mood kemudian menghasilkan konsensus dalam proses pengambilan keputusan.
Anda mungkin sudah akrab dengan beberapa topik, tetapi meluangkan waktu untuk melihat melalui mereka pula. Informasi yang Anda akan temukan adalah Kelompok berharga untuk kesuksesan Anda.
 Gagasan teknik generasi ini dipecah menjadi mudah mengikuti langkah-langkah yang akan membantu menjaga kelompok Anda terorganisir dan topik di tangan. Kami pada dasarnya memberi Anda langkah-demi langkah petunjuk tentang cara untuk mencapai masing-masing teknik dengan mudah dan sukses.
4.   Memilih Solusi Terbaik
Titik awal dalam setiap usaha sadar pada pengambilan keputusan harus rasional pengakuan bahwa ada masalah. Sementara rapat yang efektif adalah penting untuk mendapatkan kerja yang dilakukan, pertemuan yang paling meninggalkan kita masih mencari keputusan. Sebuah pertemuan kelompok yang baik harus membawa bersama-sama anggota kelompok .. Ini harus memfasilitasi pengambilan keputusan, membantu orang lain dalam mengambil tanggung jawab, dan berkontribusi membangun tim dengan upaya dalam kelompok
Kelompok ini dimulai dengan mendefinisikan masalah tersebut.. Kelompok itu hanya anggota yang membahas definisi istilah dan bagaimana masalah lain berkaitan dengan isu-isu Mengidentifikasi masalah yang sangat penting. Hal ini penting untuk tidak mendefinisikan masalah yang begitu luas yang menimbulkan pertanyaan yang tak pernah berakhir .
5.   Mengevaluasi Solusi
Ada beberapa cara untuk mengevaluasi solusi yang dipilih, dan menulis mereka semuanya akan membantu grup untuk memilih solusi terbaik untuk masalah.
 I.       Membuat T-Chart untuk Timbang yang Pro dan Kontra Setiap Idea
Hal ini sering membantu untuk membuat T-chart dan meminta anggota kelompok untuk nama pro dan kontra dari setiap solusi. Metode ini secara visual akan menggambarkan kekuatan dan kelemahan masing-masing larutan.
II.          Mengembangkan dan Menetapkan Berat untuk Kriteria
 Kunci untuk menghindari kemungkinan kebuntuan dalam proses pengambilan keputusan untuk meletakkan semua kriteria orang-orang pikirkan tentang di atas meja. Dengan cara ini, semua anggota kelompok yang jelas seperti apa kriteria orang lain yang menggunakan.
III.       Prioritaskan Kriteria
 Langkah berikutnya adalah bagi kelompok untuk menyepakati betapa pentingnya kriteria tersebut dalam hubungan satu sama lain. Sebagai contoh, adalah biaya yang penting kriteria yang paling, atau resistansi rendah oleh orang lain, dll kriteria kemudian harus dinilai dalam hal penting. Menetapkan nomor untuk setiap kriteria sehingga semua kriteria bersama total 100.
IV.       Tingkat Usulan Solusi Menggunakan Kriteria
  Menggunakan 5:56 solusi yang mungkin, nilai (dalam skala 1 sampai 10) setiap solusi terhadap masing-masing kriteria. Ulangi langkah ini untuk setiap kriteria bobot. Ini Multiply skor, kemudian menambahkan nilai tertimbang untuk setiap solusi. Ini latihan akan membantu Anda untuk membandingkan alternatif objektif.
Pertimbangan
  • Apa keuntungan dari solusi masing-masing?
  • Apakah ada kerugian untuk solusinya?
  • Apakah kerugian lebih besar daripada keuntungan?
  • Apa dan efek jangka pendek panjang solusi ini jika diterapkan?
  • Apakah solusi yang benar-benar memecahkan masalah?
  • Apakah solusi yang sesuai dengan kriteria yang dirumuskan oleh kelompok?
  • Jika kelompok memodifikasi kriteria?
6.  Mengembangkan Rencana Aksi
Sebuah rencana aksi adalah tabel yang berisi daftar tugas-tugas yang perlu dilakukan dan mengidentifikasi siapa yang akan bertanggung jawab untuk masing-masing, kapan dan tindakan apa yang diperlukan, harus mulai dari mana, dan bagaimana.
Daftar-pembanding berikut akan membantu untuk memastikan bahwa semua basis tercakup dalam rencana tindakan Anda:
  • Apa tujuan keseluruhan dan situasi yang ideal?
  • Apa yang dibutuhkan untuk ke sana dari sini?
  • Tindakan apa yang perlu dilakukan?
  • Siapa yang akan bertanggung jawab untuk setiap tindakan?
  • Berapa lama setiap langkah mengambil dan kapan itu terjadi?
  • Apa urutan terbaik dari tindakan?
  • Bagaimana kita bisa yakin bahwa langkah-langkah awal akan dilakukan dalam waktu untuk langkah-langkah selanjutnya yang bergantung pada mereka?
  • Apa pelatihan diperlukan untuk memastikan bahwa setiap orang tahu bagaimana melaksanakan setiap langkah dalam rencana?
  • Apa standar yang kita ingin mengatur?
  • Sumber daya apa yang dibutuhkan dan bagaimana kita mendapatkannya?
  • Bagaimana kita mengukur hasil?
  • Bagaimana kita akan menindaklanjuti setiap langkah dan siapa yang akan melakukannya?
  • Apa pos pemeriksaan dan tonggak harus ditetapkan?
  • Apa saja membuat / istirahat langkah penting dan bagaimana kita dapat memastikan mereka berhasil?
  • Apa bisa salah dan bagaimana kita bisa di sekitarnya?
  • Siapa yang akan mempengaruhi rencana ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap mereka?
  • Bagaimana rencana disesuaikan tanpa membahayakan hasil-hasilnya untuk memastikan respon yang terbaik dan dampaknya?
  • Bagaimana kita berkomunikasi rencana untuk memastikan dukungan?
  • Apa tanggapan untuk mengubah dan faktor manusia lainnya merupakan diantisipasi dan bagaimana mereka akan diatasi?
7.   Menerapkan Solusi
Kadang-kadang kelompok-kelompok yang memilih solusi ini bukan orang yang akan menerapkannya.. Jika hal ini terjadi, anggota yang di pilih harus solusi jelas menjelaskan mengapa mereka memilih ke orang-orang yang akan melaksanakannya Menunjukkan bahwa proses pemecahan masalah adalah dan tertib proses terorganisir akan meyakinkan orang lain bahwa solusi tersebut valid.

b.    Dua pendekatan dalam melihat suatu masalah

Dalam pengalaman saya bekerja dan berinteraksi dengan banyak orang, saya amati ada dua tipe orang dalam menghadapi masalah atau problem, baik di pekerjaan maupun kehidupan sosial. Dua tipe ini adalah reactive (bereaksi begitu masalah datang) dan receptive (mau menerima masalah).

Pendekatan Reactive

Mereka yang reactive biasanya melihat suatu masalah sebagai ancaman. Entah ancaman terhadap karirnya, bisnisnya, keluarganya, dan sebagainya. Dalam kelompok ini Anda mencari solusi terhadap masalah dengan menggunakan pendekatan logis dan tradisional. Ciri-cirinya:
  • Begitu masalah datang Anda cenderung segera mencari cara apapun untuk mengatasinya.
  • Masalah dilihat sebagai faktor penghambat perkembangan diri.
  • Anda akan segera menyusun strategi untuk menghadapi masalah
  • Karena masalah dilihat sebagai ancaman, dia akan mendominasi pikiran dan cenderung menyebabkan kecemasan dan stress.
Apabila Anda bekerja di perusahaan, barangkali Anda pernah diminta untuk memimpin suatu proyek dimana Anda bertanggung jawab untuk mencapai target tertentu. Disini Anda dihadapkan dengan situasi yang membutuhkan analisa, justifikasi, dan pemikiran logis dalan menghadapi tantangan atau masalah yang muncul. Anda akan berada dalam kondisi tertekan untuk memenuhi deadline. Bisa ditebak, Anda akan cenderung menggunakan pendekatan reaktif dalam menyelesaikan persoalan.

Pendekatan Receptive

Pendekatan ini biasanya dipraktekkan oleh mereka yang sudah menyadari bahwa masalah bukanlah ancaman tetapi justru konsekuensi yang timbul dari suatu kondisi yang kita ciptakan. Oleh karena itu kita mempunyai kekuatan untuk mengubah kondisi tersebut dari dalam diri sendiri. Anda mau menerima masalah dan pada saat yang sama membuat solusinya.Ciri-cirinya:

Ketika masalah datang, Anda mengenalinya dan menggunakan pendekatan:
  • Masalah merupakan kebalikan dari solusi. Ketika masalah muncul, Anda percaya saat itu juga bahwa solusinya sudah ada.
  • Anda fokus kepada solusi dari persoalan yang timbul, bukan pada penyebab dari masalah itu. Dengan demikian Anda mengambil alih kontrol dari dalam diri Anda sendiri, bukannya dikendalikan oleh keadaan di luar
  • Masalah merupakan kesempatan untuk pengembangan diri. Anda melihatnya sebagai peluang untuk meciptakan realitas positif dalam hidup Anda.
Mau menerima masalah bukan berarti berdiam diri. Anda tidak ”kebakaran jenggot” tetapi mengenali masalah itu dengan tenang dan membuat diri Anda responsif terhadap semua yang Anda perlukan untuk mengundang solusi.

Contoh yang paling sederhana adalah ketika pasangan yang Anda cintai (misalnya istri, suami, atau pacar) sedang ngambek karena masalah sepele. Dengan pendekatan reactive, Anda hanya akan memperburuk keadaan dengan bertanya-tanya kenapa dia harus ngambek, menganalisa penyebabnya dan merasa kondisi ini akan mengancam keharmonisan hubungan Anda dengannya. Bukannya solusi yang didapat tetapi justru kecemasan dan kekhawatiran.

Dengan pendekatan receptive, Anda menerima dan menyadari bahwa pasangan Anda sedang marah. Anda fokuskan energi Anda untuk menciptakan kasih sayang yang pada dasarnya merupakan lawan dari kemarahan. Anda tidak larut terbawa suasana – mencoba mencari jawaban dari analisa kenapa dia jadi marah – tetapi mengambil alih kendali dari dalam diri sendiri, tetap berpikir tenang, dan menunjukan sikap positif dalam perilaku Anda. Anda akan rasakan bahwa berada dalam situasi ini justru membuat diri Anda berkembang. Anda membuat kualitas positif dari diri Anda muncul ke permukaan dan sudah menjadi hukum alam dengan bersikap seperti ini pasangan Anda niscaya akan berubah dari marah menjadi cinta.

Pendekatan receptive ini bisa Anda praktekkan di kehidupan bisnis, rumah tangga, dan sosial. Intinya Anda membangun keyakinan bahwa masalah tidaklah nyata sehingga Anda tidak merasa terbebani. Latih diri Anda untuk tidak reaktif ketika suatu masalah muncul. Fokuskan diri Anda pada lawan dari masalah, yaitu solusi, untuk menemukan kendali dan bukannya larut dalam masalah itu. 
D.  CONTOH KASUS
DH seorang gadis berumur 16 tahun dia merupakan siswi Kelas II di sebuah sekolah swasta yang cukup elite. DH gadis yang cukup cantik dikalangan teman-temannya. orang tuanya cukup kaya dibanding dengan teman satu sekolahnya. Gadis ini merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Ayah DH bekerja di bidang pertambangan, oleh karena tuntutan pekerjaan, ayah DH harus bekerja sebulan penuh di luar pulau. Dan kiemudian cuti selama 2 minggu sesudahnya. Ibu DH bekerja sebagai seorang Guru di SMP negeri di kotanya. Ibu DH bekerja hingga tengah hari, sering DH dijemput dan pulang bersama ibunya mengendarai motor ibunya. Dan kakak laki-laki DH menuntut ilmu di Perguruan Tinggi di lain kota, dan kakak DH pulang pada saat libur akademik.
DH mempunyai fasilitas belajar yang sangat lebih. Tidak pernah DH merasa sangat kekurangan. DH gadis yang sangat di sukai di sekolahnya, oleh karena cantik dan kaya. Namun prestasi belajar DH biasa-biasa saja. Tidak ada yang menarik dari DH selain kecantikan, kekayaan, dan sikap mudah bergaul dengan orang lain. DH seperti halnya remaja lain, yang masih senang terus dan masih sangat kurang memikirkan resiko-resiko atas tindakannya. DH mempunyai Hand Phone dengan fitur canggih dilengkapi kamera dan pemutar video digital. DariHandphone ini DH sering menonton film biru – porno, yang didapatkannya dari teman – temannya atau dari internet. Selain itu DH juga serng mengakses film porno di internet. Seolah DH sudah mulai kecanduan film porno yang digemari bersama-sama teman-temannya.
DH remaja yang merasakan cinta pertama, dia mempunyai pacar seorang mahasiswa tingkat awal di sebuah perguruan tinggi di kotanya. Oleh cinta pertama ini DH berani banyak berkorban untuk hubungannya. Dia pernah melakukan hubungan seksual dengan pacarnya di rumah pacarnya , saat orang tuanya pergi.
Perubahan banyak terjadi pada DH, DH sering membolos dari sekolah. Dan pacaran di rumahnya yang dalam keadaan sepi, atau di tempat-tempat wisata yang menyediakan penginapan. Bahkan pada akhir minggu DH berbohong pada orang tuanya dengan alasan pergi ke rumah teman wanita ternyata pergi bersama pacarnya. DH sudah mulai kecanduan pada hubungan suami istri.
DH mengalami kemunduran dalam prestasi belajarnya. Di kelas sering melamun, dan terlihat susah konsentrasi. Saat melamun DH tampak kuatir. Dia lebih sering mencoret-coret buku catatannya, sehingga DH sering tidak mempehatikan pelajaran yang diikutinya. Oleh karena itu DH sering mengerjakan PR saat pagi hari di sekolah dengan meminjam pekerjaan temannya, juga sering tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Di bawah ini akan dipaparkan contoh-contoh rincian permasalahan dalam suatu kasus, kemudian menyajikan perkiraan sumber penyebabnya serta perkiraan akibat yang mungkin timbul jika kasus itu tidak ditangani.
kemungkinan penyebab dan akibat suatu kasus
Salah satu langkah yang perlu dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling untuk menangani suatu kasus seseorang siswa ialah mengetahui kemungkinan sumber penyebab masalahnya sebagai latar belakang kasus atau aspek diagnosis dari sesuatu kasus. Aspek diagnosis itu adalah tinjauan ke masa yang lampau yang diduga menjadi sumber penyebab timbulnya masalah pada diri siswa. Setiap permasalahan yang terdapat pada diri siswa itu tentu ada penyebabnya. Ada dua pertimbangan paling tidak yang dapat digunakan untuk dapat diduga menjadi seumber penyebab itu, yaitu pengalaman empiris dan kajian secara teoritis. Tepatnya langkah dalam membuat keputusan diagnosis ini memungkinkan tepatnya langkah aspek prognosis dan hal itu akan memungkinkan tepatnya bentuk bantuan yang diberikan untuk mengatasi masalah.
Membuat perkiraan kemungkinan penyebab atau aspek prognosis sesuatu kasus perlu dilakukan oleh para Guru Pembimbing. Dengan membuat diagnosa ini, Guru Pembimbing dapat meramalkan kemungkinan keberhasilan melalui sesuatu bentuk usaha bantuan yang dapat ditempuh Guru Pembimbing. Atau apa kemungkinan akibat yang lebih buruk akan terjadi apabila kasus dibiarkan saja tanpa intervensi atau bantuan Guru Pembimbing.

E.  KESIMPULAN

Masalah adalah sebuah kesempatan untuk berkembang.Masalah adalah perbedaan antara kondisi sekarang dan kondisi yang diharapkan.Masalah adalah hasil dari kesadaran bahwa kondisi yg sekarang terjadi belumlah sempurna dan keyakinan bahwa masa depan bisa dibuat jadi lebih baik.
keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
  1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
  2. Berpikir dan bertindak kreatif.
  3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
  4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
  5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
  6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
  7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:
  1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
  2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.
3.    Jika hendak menangani persoalan yang eksis dalam jangka waktu panjang ini, kita sering kali mengusulkan kepada klien untuk menggunakan seperangkat metode sistematis untuk direnungkan, metode perenungan ini disebut Problem

Salah satu langkah pemecahan masalah yaitu:
1.            Menemukan permasalahannya, menyampaikan masalah secara singkat dan jelas akan semakin baik
2.            Mencari berbagai metode penyelesaian yang memungkinkan. 
3.            Pertimbangkan setiap cara penyelesaian pragmatis dan dampaknya.  
4.            Pilih salah satu metode penyelesaian
5.            Langkah penyelesaian  yang kongkret. 
6.                            Pelaksanaan metode penyelesaian tersebut 
7.             Menilai proses penyelesaian masalah secara keseluruhan, pikirkan dengan seksama apakah masih ada yang perlu dirombak, dan tentukan tingkatan nilai 1 hingga 10, untuk melakukan penilaian terhadap tingkatan yang dicapai diri sendiri.


DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/22415602/STUDI-KASUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar